Bahasa batak toba mulai ditinggalkan oleh masyarakat batak. Ini terbukti semakin banyaknya orang batak yang tidak lancar maupun tidak tahu berbahasa batak. Orang ini sering disebut "Dalle". Terutama di daerah perantauan, semakin banyak orang-orang batak yang tidak mau belajar atau "tidak diajarkan" oleh orang tua. Di dalam keluarga orang batak banyak yang tidak menggunakan bahasa batak sebagai bahasa sehari-hari tetapi menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan semakin lunturnya adat istiadat terutama penggunaan bahasa Batak Toba di generasi muda orang batak.
Kita selaku orang batak seharusnya bangga dan tetap menggunakan bahasa batak sebagai bahasa sehari-hari minimal di rumah bersama keluarga. Kalo tidak kita sendiri selaku orang batak yang melestarikannya, siapa lagi.......????. Suku lain aja mau belajar bahasa Batak. Generasi muda orang Batak lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa gaul dalam pergaulan sehari-hari walaupun bergaul dengan sesama orang Batak.
Ini juga disebabkan semakin majemuknya masyarakat yang ada di sekitar kita. Mau tidak mau kita harus menggunakan bahasa yang lebih familiar yaitu bahasa Indonesia. Didalam "paradaton" anak muda batak (naposo) juga tidak dilibatkan dalam "paradaton" dimana merupakan turun temurun bahwa naposo belum "berhak" ikut dalam "paradaton". Hal ini menyebabkan naposo merasa "terasing" dan banyak yang tidak mau menghadiri setiap acara "paradaton", sehingga para naposo banyak yang tidak mengerti adat istiadat batak dimana bahasa Batak merupakan bahasa yang digunakan. Para naposo lebih suka jalan-jalan ke mall daripada menghadiri pesta "paradaton". Naposo pada zaman sekarang ini lebih suka berkutat di depan komputer main internet sendiri daripada bergaul dengan sesama naposo yang lainnya. Padahal kalo kita bergaul dengan naposo, mau tidak mau kita pasti menggunakan bahasa Batak walaupun sedikit. Tetapi dari kebiasaan itu setidaknya kita dapat mulai belajar menggunakan bahasa Batak terutama Batak Toba.
Tapi jangan takut, naposo yang lebih suka berkutat di depan komputer tapi mau belajar bahasa Batak Toba, ada software komputer yang dapat membantu kita menterjemahkan dari bahasa Batak Toba ke bahasa Indonesia. Setidaknya dapat sedikit membantu kita untuk mempelajari arti-arti dari bahasa Batak Toba.
Untuk mendownloadnya klik disini
Kita selaku orang batak seharusnya bangga dan tetap menggunakan bahasa batak sebagai bahasa sehari-hari minimal di rumah bersama keluarga. Kalo tidak kita sendiri selaku orang batak yang melestarikannya, siapa lagi.......????. Suku lain aja mau belajar bahasa Batak. Generasi muda orang Batak lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa gaul dalam pergaulan sehari-hari walaupun bergaul dengan sesama orang Batak.
Ini juga disebabkan semakin majemuknya masyarakat yang ada di sekitar kita. Mau tidak mau kita harus menggunakan bahasa yang lebih familiar yaitu bahasa Indonesia. Didalam "paradaton" anak muda batak (naposo) juga tidak dilibatkan dalam "paradaton" dimana merupakan turun temurun bahwa naposo belum "berhak" ikut dalam "paradaton". Hal ini menyebabkan naposo merasa "terasing" dan banyak yang tidak mau menghadiri setiap acara "paradaton", sehingga para naposo banyak yang tidak mengerti adat istiadat batak dimana bahasa Batak merupakan bahasa yang digunakan. Para naposo lebih suka jalan-jalan ke mall daripada menghadiri pesta "paradaton". Naposo pada zaman sekarang ini lebih suka berkutat di depan komputer main internet sendiri daripada bergaul dengan sesama naposo yang lainnya. Padahal kalo kita bergaul dengan naposo, mau tidak mau kita pasti menggunakan bahasa Batak walaupun sedikit. Tetapi dari kebiasaan itu setidaknya kita dapat mulai belajar menggunakan bahasa Batak terutama Batak Toba.
Tapi jangan takut, naposo yang lebih suka berkutat di depan komputer tapi mau belajar bahasa Batak Toba, ada software komputer yang dapat membantu kita menterjemahkan dari bahasa Batak Toba ke bahasa Indonesia. Setidaknya dapat sedikit membantu kita untuk mempelajari arti-arti dari bahasa Batak Toba.
Untuk mendownloadnya klik disini
0 komentar:
Posting Komentar