Maka saat ini, arah hacking dilakukan untuk kepentingan dalam mencari uang.
Mereka mencuri data, seperti pasword dan login untuk dijual ke seseorang tertentu," jelas Albert, saat melakukan diskusi dengan sejumlah media, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Dijualnya sejumlah data dan pasword tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan yang dinamai toolkit.
Sehingga mempermudah para penyerang yang tidak mempunyai keahliaan untuk mengambil alih komputer dan mencuri informasi.
Salah satu toolkit yang bernama Zeus, bisa dibeli dengan hanya USD700 saja.
"Dengan toolkit tersebut, penyerang dengan sangat mudah membuat proses malware secara otomatis dengan jumlah varian yang sangat banyak, malahan terkadang bisa menghindari deteksi software keamanan," tambahnya.
Hasil kesimpulan tersebut berdasarkan dari laporan rutin perusahaan antivirus Symantec yang bertajuk 'Internet Security Threat Report' yang ke-15.
"Mereka mengincar pengguna internet awam, yang tidak paham dan suka gampang mengunduh sesuatu yang bisa saja menipu dan menyisipkan program jahat," tandas Albert. (suaramedia.com)
0 komentar:
Posting Komentar